MAKALAH
PENGUKURAN LISTRIK
Dosen Pembimbing : Bpk Achmad syafi’i
Disusun oleh :
Muhammad Andri Khusnawan (140534603431)
Ovi Andianto (140534602712)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah
SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini.
dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas
matakuliah Pengukuran Listrik yaitu
tentang alat ukur dan penggunaan osiloskop digital. Tidak
lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Bapak Achmad Syafi’i selaku
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Malang, 3 september 2014
Penyusun
Daftar Isi
Sampul dan judul makalah………………………………………………………………….............1
Kata pengantar………………………………………………………………………...........……….2
Daftar isi……………………………………………………………………………..........………...3
BAB 1 Osiloskop Digital
1.1 Pengertian Osiloskop
Digital.........................................................................................4
1.2 Bagian Bagian Osiloskop Dual Trace............................................................................5
1.3 Prosedur
Kerja................................................................................................................7
1.4 Prinsip Kerja Osiloskop.................................................................................................8
PENUTUP……………………………………………………………………….............................9
I.
Pengertian
Osiloskop
adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita “bentuk” dari sinyal
listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya.
Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan
tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita
dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).
Gambar Osiloskop[2]
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel
Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
·
Intensity : Untuk mengatur
kecerahan garis yang ditampilkan di layar
·
Trace rotation :
Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
·
Volt/div : Mengatur
berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
·
Time/div : Mengatur
berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
·
Position : Untuk
mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
·
AC/DC : Mengatur
fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi
AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan
komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC
maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
·
Ground : Digunakan
untuk melihat letak posisi ground di layar.
·
Channel 1/ 2 :
Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Pada
umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang
bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu
dipasang untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal
keluaran.
Fungsi
osiloskop
•
Mampu menyajikan informasi yang lebih lengkap tentang signal yang sedang
diuji dari pada menggunakan alat lain.
•
Dapat mengukur ampliudo, frekuensi dan bentuk sinyal, perbedaan fase,
lebar pulsa, dan waktu tunda.
•
Dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kualitatif dan kuantitatif.
•
Mampu mengukur sinyal A.C. Secara akurat
Keterangan gambar panel kontrol Osilokop Dual
Trace diatas :
1. VERTICAL INPUT :
merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung
input vertikal untuk saluran A.
·
Jika tombol pada
posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC akan
ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.
·
Jika tombol pada
posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang bersumber dari penguatan
internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded.
·
Jika tombol pada
posisi DC, input terminal akan terhubung langsung dengan penguat yang ada di
dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
3. MODE
·
CH-A : tampilan
bentuk gelombang channel-A/saluran A.
·
CH-B : tampilan
bentuk gelombang channel-B/saluran B.
·
DUAL : pada batas
ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli second)/DIV, kedua frekuensi
dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan saling berpotongan pada frekuensi
sekitar 200k Hz. Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 µ sec/DIV
saklar jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
·
ADD : CH-A dan CH-B
saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol PULL INVERT akan
diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel
untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah
vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A.
·
Jika tombol
“VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada layar monitor akan tergambar
tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan per “DIV” tersedia dari 5 mV/DIV –
20V/DIV.
6. Pengatur
posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak
ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen
(component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada
posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada posisi :
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak
ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen
(component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada
posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada posisi :
·
INT : sinyal dari
channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk keperluan pen-trigger-an/penyulutan
saling dijumlahkan,
·
CH-A : sinyal untuk
pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A,
·
CH-B : sinyal untuk
pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B,
·
AC :
bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC itu sendiri,
·
EXT : sinyal yang
masuk ke EXT TRIG dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan dengan sumber sinyal.
19. POWER ON-OFF.
20. FOCUS digunakan untuk
menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B Position: CH-B vertical position control
24. Push
Invert:
When pushed, the CH-B vertical polarity is reversed. This facilitates SUB MODE
measurement at ADD MODE21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B Position: CH-B vertical position control
25. Volts/Div: Vertical attenuator for CH-B
26. Variable
27. Vertical Input: Vertical input for CH-B
28. AC-GND-DC: Vertical input coupling for CH-B.
AC position: the DC component of input signal is blocked by a capacitor.
GND position: the input terminal opens and the input of the internal amplifier is grounded.
DC position: the input terminal is directly connected to the amplifier and all components of input signal are displayed.
29. Comp. Test
Switch to change from oscilloscope mode to component tester mode.
For component testing set the 9 SWEEP TIME/DIV to the X-Y setting and both vertical coupling switches 2, 28 to the GND position
III. PROSEDUR KERJA
Kalibrasi merupakan proses untuk
menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai
dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu . Pada
umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal acuan untuk kalibrasi.
Sebagai contoh, osiloskop GW tipe tertentu mempunyai acuan gelombang persegi
dengan amplitudo 2V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz.
Dengan ujung probe yang merah
dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu
dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada
layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV
dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to
peak dengan frekuensi 1 KHz. Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk
menggerakkan seluruh gambar dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos
untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah horizontal. Cara ini dilakukan
agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.
IV. Prinsip Kerja
Osiloskop
Osiloskop digital menggunakan konsep Penyamplingan dan Pendigitalisasian.
Cara Kerja Osiloskop Digital
Setelah sinyal masukan di sampling ( diambil
nilainya dengan dicuplik secara berkala ), data data tersebut lalu di
digitalkan dan kemudian disimpan bersama skala waktu gelombangnya di dalam
memori. Pada prinsipnya osiloskop digital hanya menyuplik dan menyimpan
demikian banyak nilai kemudian berhenti. Proses ini diulangi terus sampai
osiloskop dimatikan.
Cara Penyamplingan Data Osiloskop Digital
Osiloskop digital atau yang biasa
disebut dengan Digital Sampling Oscilloscope ( DSO ) mempunyai dua cara untuk
menyampling gelombang masukannya, yaitu dengan metode Real Time
Sampling dan Equivalent Time Sampling
Definisi Real Time Sampling Osiloskop Digital
Dalam metode real time sampling,
digitizer pada osiloskop digital akan mengisi data ke dalam memori dalam satu
event dari sinyal yang bersangkutan dan menggunakan sekumpulan data tersebut
untuk menampilkan gelombangnya
Waktu waktu diantara cuplikan cuplikan
dalam memori yang digunakan untuk menciptakan kembali peragaan gelombangnya
dikatakan merupakan real time di antara cuplikan - cuplikannya saat dibutuhkan,
Oleh sebab itu real time sampling dapat digunakan untuk sinyal sinyal yang
sifatnya berulang atau bentuk tunggal, tetapi metode real time sampling ini
tidak akan didapatkan suatu peragaan bentuk gelombang yang serupa dengan yang
ada pada osiloskop analog, kecuali sinyalnya berupa sinus biasa atau gelombang
segi empat.
Definisi Equivalent Time Sampling Osiloskop Digital
Equivalent time sampling merupakan
metode yang digunakan osiloskop digital untuk mengambil data dari gelombang
yang bersifat repetitif berfrekuensi tinggi. Equivalent time sampling
memberikan suatu resolusi waktu equivalent ( Horizontal ) bagi suatu
digitizer yang bekerja pada kecepatan yang jauh lebih tinggi. Ia bekerja dengan
mengambil cuplikan - cuplikan melalui beberapa kejadian dari sinyalnya sampai
semua memori terisi.
Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div
pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan
skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan,
gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div
dipasang pada posisi paling besar.
2. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
3. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang
stabil.
4. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
5. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang
Penutup
1. Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk
menganalisa tingkaah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yag
ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik yang sedang kita
amati.
2. Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang yang
terdapat padaa osiloskop yaitu gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang
gigi gergaji dan gelombang segitiga.
3. Cara penggunaan osiloskop adalah pertama
pengkalibrasian kemudian menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position dan
y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe ke terminal
tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar.
4. Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah
vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.
0 komentar:
Posting Komentar