Nama : Muhammad Rio Alrizal
NIM : 140534603928
Prodi : PTE-C 2014
Mata
Kuliah : Pengukuran Listrik
1.
Apa saja yang perlu di perhatikan dalam pengukuran listrik…?
Jawab : a.
Cara pengukuran, à harus benar.
Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara. Pilih cara yg paling ekonomis dan efektif.
b. Alat ukur, à harus
dalam keadaan baik :
Secara periodik harus dicek (kalibrasi). Penyimpanan harus diperhatikan dan transportasi alat
harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
c. Operator (Orang), à harus teliti
Keadaan dimana dilakukan pengukuran harus diperhatikan.
Jika diperlukan laporan, maka pencatatan hasil pengukuran perlu mendapat perhatian. Selain itu operator juga harus
mengerti cara penggunaan dari alat ukur.
2. Apa saja penyebab dari kesalahan
dalam pengukuran dan berikan bagaimana cara mengatasi atau penanggulangannya…?
Ø Jawab : Penyebab
kesalahan pengukuran (error) :
a. Kesalahan
pemakaian alat ukur.
b. Kekeliruan
dalam menyalin data.
c. Salah
membaca skala.
d. Kesalahan
pembulatan (round-off error).
e. Salah
menentukan tingkat ketelitian.
Ø Cara
mengatasi kesalahan pengukuran (error) :
a. Pada
kesalahan pemakaian alat ukur ini terjadi karena salah menggunakan alat ukur,
misalnya mengukur tegangan dengan AVOmeter, tetapi pada AVOmeter selektornya
masih menunjuk ke bagian Ohm, hal tersebut dapat menyebabkan AVOmeter rusak.
Penanggulangannya adalah dengan mengerti dahulu fungsi dari alat ukur, kemudian
lebih teliti lagi dalam menggunakan alat ukur agar sesuai dengan apa yang akan
di ukur.
b. Cara
menanggulangi kekeliruhan dalam menyalin data adalah melakukan pengukuran ulang
dan melakukan pencatatan atau penyalinan data ulang.
c. Cara
menanggulangi kesalahan dalam membaca skala adalah dengan melakukan pengukuran
ulang dan membaca ulang dengan skala yang tepat.
d. Memperbaiki
kesalahan pembulatan (round-off error).
e. Cara
menanggulangi kesalahan menentukan tingkat ketelitian yakni dengan menentukan
kembali tingkat ketelitian yang sesuai.
3.
Sebut dan jelaskan prinsip kerja dasar alat ukur…!
Jawab : a. kumparan putar : kumparan putar terdiri dari permanen magnet, kumparan
putar dengan inti besi bulat, jarum penunjuk terikat dengan poros dan inti besi
putar, skala linear, dan pegas spiral rambut, serta pengatur posisi nol.
b. besi putar : terdapat sebuah
belitan kawat dengan rongga tabung untuk menghasilkan medan elektromagnetik. Di
dalam rongga tabung dipasang sirip besi yang dihubungkan dengan poros dan jarum
penunjuk skala meter. Jika arus melalui belitan kawat, timbul elektromagnetik
dan sirip besi akan bergerak mengikuti hukum tarik-menarik medan magnet. Sirip
besi yang bergerak itulah yang menghasilkan nilai pengukuran.
c. Elektrodinamik : Alat ukur elektrode memiliki dua jenis belitan
kawat, yaitu belitan kawat arus yang dipasang, dan belitan kawat tegangan
sebagai kumparan putar terhubung dengan poros dan jarum penunjuk (Gambar
8.16). Interaksi medan magnet belitan arus dan belitan
tegangan menghasilkan sudut penyimpangan jarum penunjuk sebanding dengan
daya yang dipakai beban: P = V · I · cos θ Pemakaian
alat ukur elektrodinamik sebagai pengukur daya listrik atau wattmeter.
4.
Jelaskan bagaimana cara mengkalibrasi AVOmeter analog sebelum mengukur
tahanan…?
Jawab : pertama, posisikan selektor pada posisi Ohm. Kemudian hubungkan ujung kedua probe. Setelah itu atur jarum penunjuk hingga pada posisi nol Ohm atau posisi nol pada sebelah kanan dengan cara memutar zero ohm adjust screw pada AVOmeter.
Jawab : pertama, posisikan selektor pada posisi Ohm. Kemudian hubungkan ujung kedua probe. Setelah itu atur jarum penunjuk hingga pada posisi nol Ohm atau posisi nol pada sebelah kanan dengan cara memutar zero ohm adjust screw pada AVOmeter.
5.
Jelaskan cara mengukur tahanan atrau resistansi pada AVOmeter…!
Jawab : Pertama yakni dengan mengkalibrasi
dahulu AVOmeter yang digunakan. Kemudian pastikan objek yang diukur tidak
mengandung tegangan, karena jika masih ada tegangan, maka AVOmeter dapat rusak.
Setelah itu pilih pada skala yang terkecil. Jika pada skala terkecil tidak
dapat terbaca, maka naikkan ke skala yang lebih besar sampai hasil pengukuran
dapat terbaca dengan tepat. Tetapi yang perlu diingat adalah melakukan
kalibrasi ulang tiap kali mengubah skala.
6.
jelaskan cara mengukur tegangan pada AVOmeter…?
Jawab : Pada pengukuran tegangan, alat ukur
dipasang secara parallel pada rangkaian. Pertama pastikan alat ukur indikator
penunjuk hasil pengukuran pada posisi nol. Kondisikan selector pada batas ukur
yang paling besar terlebih dahulu. Kemudian pasangkan probe merah pada fasa (+)
dan probe hitam pada netral (-). Jika hasil pengukuran belum terbaca dengan
jelas, maka pindahkan selektor pada batas ukur yang lebih rendah hingga hasil
pengukuran dapat terbaca dengan tepat.
7.
Jelaskan cara mengukur arus listrik pada AVOmeter…!
Jawab : Pada prinsip dasarnya alat ukur
dipasang secara seri dengan objek yang akan di ukur. Pengukuran arus harus
mempunyai beban pada rangkaian, karena beban berfungsi untuk membuat arus
listrik tersebut mengalir. Jika menggunakan AVOmeter, arus yang dapat di ukur
hanya arus DC saja. Caranya yakni pastikan posisi awal jarum pada posisi nol.
Kemudian atur batas ukur pada posisi tertinggi. Kemudian pasang probe merah
pada positif dan probe hitam pada negatif. Jika hasil pengukuran belum terbaca
dengan baik, maka ubah batas ukur pada posisi yang lebih kecil hingga hasil
pengukuran dapat dibaca dengan baik.
8. Hitung
frekuensi pada osiloskop jika periodenya 4 div dan time/div pada posisi .1..?
Jawab : F = 1/T dimana T dihitung dengan
4 div x 0,1s = 0,4 s
Maka
F = 1/0,4 = 2,5 Hertz
9.
sebutkan fungsi osoiloskop secara umum…?
Jawab : Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
·
Mengukur
frekuensi sinyal yang berosilasi.
· Mengecek
jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
· Membedakan
arus AC dengan arus DC.
· Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
10. Sebutkan jenis wattmeter menurut konsep dasar prinsip kerjanya...?
Jawab : a. wattmeter tipe elektrodinamometer
Alat ukur dari type elektrodinamis adalah alat ukur untuk arus bolak-balik dan arus searah. Maka alat ukur ini dipergunakan untuk arus bolak balik setelah dikalibrasikan dengan arus searah.
b. wattmeter tipe induksi
Alat ukur ini dapat digunakan hanya pada supply ac, jauh berbeda dengan wattmeter dynamometer yang dapat digunakan baik untuk supply ac maupun dc. Wattmeter induksi dapat digunakan dengan baik hanya pada supply tegangan dan frekuensi yang tetap.
c. wattmeter tipe thermocouple
Type dari alat pengukur watt ini dipakai untuk pengukuran daya-daya kecil pada frekuensi audio.
Alat ukur dari type elektrodinamis adalah alat ukur untuk arus bolak-balik dan arus searah. Maka alat ukur ini dipergunakan untuk arus bolak balik setelah dikalibrasikan dengan arus searah.
b. wattmeter tipe induksi
Alat ukur ini dapat digunakan hanya pada supply ac, jauh berbeda dengan wattmeter dynamometer yang dapat digunakan baik untuk supply ac maupun dc. Wattmeter induksi dapat digunakan dengan baik hanya pada supply tegangan dan frekuensi yang tetap.
c. wattmeter tipe thermocouple
Type dari alat pengukur watt ini dipakai untuk pengukuran daya-daya kecil pada frekuensi audio.
0 komentar:
Posting Komentar